Anda boleh bangga, tiga minggu setelah melahirkan, Anda mulai mahir membedakan ‘irama’ tangis pertanda si kecil lapar, dan pertanda popoknya basah. Bahkan Anda mulai menikmati peran sebagai ibu baru, karena semakin terampil membuatnya bersendawa usai memberinya ASI. Hari demi hari, kemampuan Anda sebagai orang tua baru terus meningkat. Anda pun semakin percaya diri! Namun tetap saja ada rasa cemas. Cukupkah makannya? Apakah tangisnya itu normal? Bahagiakah ia? Inilah beberapa hal yang bisa mencirikan bayi sehat, dan bahagia lewat perilaku, temperamen, dan penampilannya.

  1. Sering ganti popok
    Sebagai ibu baru, Anda mungkin merasa ASI tidak mencukupi kebutuhannya, apalagi ia sering menangis. Anda menduga ia kelaparan. Anda pun khawatir si kecil tidak tumbuh dan berkembang dengan baik. Ternyata, jika Anda sering mengganti popoknya, paling tidak 8-10 kali sehari, Anda tak perlu khawatir. Itu adalah pertanda yang baik jika kebutuhan makannya terpenuhi. Bayi memang tidak minum dalam jumlah yang sama setiap hari. Hanya saja, untuk memastikannya Anda perlu konsultasi ke dokter untuk mengetahui, apakah berat badannya bertambah sesuai dengan usianya atau tidak. Sebagai gambaran, berat badan bayi usia 1 bulan, beratnya bertambah 700 gram. Sedangkan usia 3 hingga 6 bulan, beratnya bertambah 450 gram setiap 4 minggu.
  2. Senang tersenyum dan menatap
    Satu pagi, saat Anda mengusap-usap rambutnya, ia menatap Anda sambil menyodorkan senyum terbaiknya. Sungguh sebuah kado terindah di pagi hari. Di usia 2-4 bulan bayi memang mulai belajar bagaimana agar bisa berhubungan dengan Anda. Ia tersenyum dan tergelak untuk mencari perhatian. Ia pun semakin mengenal lingkungannya. Ia semakin paham bahwa orang akan berinteraksi dengannya jika ia ‘terlibat’. Di usia 5 bulan, ia mulai membalas senyum saat orang tersenyum padanya. Senyum dan tertawa, menurut, Dr Caspar Addyman dari Birkbeck College London, Inggris, yang melakukan riset tentang senyum dan tawa bayi, merupakan alat komunikasi yang penting bagi bayi sebelum kemampuan bahasa mereka berkembang. Saatnya bagi Anda untuk sering mengajaknya bermain agar senyumnya berkembang beriringan dengan kemampuan bahasanya.
  3. Tangis mereda oleh suara.
    Menangis adalah alat komunikasi utama bayi di awal kehidupannya. Lewat itu ia mengungkapkan rasa ngantuk, lapar atau ingin ganti popoknya yang basah. Tangisnya akan reda jika Anda memenuhi kebutuhannya. Saat ia menangis karena mengantuk, misalnya, coba respons dengan menyentuh dan bernyanyi lembut. Secara perlahan, ia akan tenang saat mendengar suara Anda. “Saat ia menangis dan orangtua merespon tangisnya, bayi akan belajar bahwa Anda bisa membuatnya tenang,” kata Linda Gilkerson, Ph.D. Direktur The Irving B. Harris Infant Studies Program, Erikson University, Illinois, AS. Respons si kecil yang tenang itu juga sebagai tanda mulai terbangunnya hubungan yang baik antara si kecil dengan Anda. Ketenangan yang ia tunjukkan itu juga merupakan respon emosi nyata, bahwa ia ‘senang’ dengan keberadaan Anda atau mendengar suara Anda.
  4. Sering tampak diam
    Di minggu awal kelahirannya, aktivitas utama si kecil adalah minum susu dan tidur. Hampir setiap 2 jam sekali ia minum susu. Ia pun tidur 16 jam. Namun di usia 1 bulan, bayi mulai berkurang jam tidur. Saat bangun ia mulai ‘mengamati’ dan ia mulai fokus saat melihat sesuatu. Coba saja Anda menunjukkan mainan berwarna cerah di dekatnya. Anda akan melihat, benda itu mencuri perhatiannya. Jika ia sedang rewel, benda itu pun bisa membuatnya tenang. Di usia ini, si kecil sedang berusaha untuk mengamati sekelilingnya dan memproses semua informasi itu di benaknya.
  5. Tertarik suara musik
    Sebetulnya, sih, bayi sudah bisa mendengar sejak lahir, namun membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mendengar suara secara jelas. Suara AC yang berdesis, suara musik dari televisi atau yang terdengar saat melewati toko musik, cukup akan membuatnya mencari-cari datangnya suara. Suara itu juga membuatnya ‘terhibur’. Coba saja Anda membuat suara konyol, membunyikan bibir, membuat suara mobil atau motor menderu misalnya, bisa membuatnya tertawa. Semua reaksi yang ia berikan itu menandakan telinganya sehat dan pendengarannya baik.
  6. Terpana melihat warna dan bentuk
    Anda akan melihat pandangannya terpana dan tertuju kepada benda yang berputar-butar seperti kipas angin. Itu pertanda perkembangan padangannya telah mengalami kemajuan. Bayi baru mampu melihat secara jelas dalam rentang 8 – 12 inci, sama dengan jarak dari wajahnya saat menyusu ke wajah Anda. Beberapa riset menemukan, bayi lebih menyukai gambar wajah dibanding gambar yang lain. Ini tentunya merupakan modal dasar untuk mengembangkan kemampuan sosialnya. Di usia 2 bulan rata-rata bayi mulai senang melihat pola, warna cerah dan benda-benda yang berputar. Jadi, siapkan aneka permainan dengan warna menyolok, juga mainan yang bisa berputar-putar.
  7. Semakin kuat
    Di usia satu bulan, saat tidur tengkurap, Anda akan mulai melihat ia mencoba mengangkat kepala. Ia akan berusaha menggerak-gerakkan lehernya saat berada di gendongan Anda. Di usia 3 bulan, bayi semakin ahli dan senang menahan kepala, kemudian menggerakkan lehernya. Itu pertanda si kecil sedang melatih otot-ototnya. Mulailah memberinya waktu untuk tummy time, yang akan membantu mengembangkan perkembangan otot termasuk kemampuannya berguling dan duduk. “Bayi yang tak memiliki cukup tummy time, cenderung telat berguling duduk dan merangkak dibanding normal,” kata Dr. Jennifer Shu, penulis buku Heading Home With Your New Born,bersama Dr. Laura Jana.
  8. Tenang dan tidur teratur
    Anda mulai tidak lagi sering mendengar tangisnya. Ia kini ia mulai sering tampak tenang. Secara perlahan ia mulai pandai beradaptasi dengan lingkungan barunya di luar rahim. Tidurnya pun semakin nyenyak. Bahkan, beberapa bayi mulai memiliki jam tidur rutin di usia 4 bulan yang akan membuat Anda bisa merencanakan dan mengatur kegiatan. Anda bisa merencanakan me time untuk mengajak teman menonton film terbaru, dan mengunjungi restoran yang selama hamil tidak bisa Anda datangi. Namun, jika bayi usia 4 bulan masih makan dan tidur dalam jam yang tidak teratur, cobalah untuk mengatur ulang jadwal aktivitasnya sehari-hari.

Source : Parenting.co.id / Google

Author

Write A Comment

Exit mobile version