Wajar sebagai mama baru masih bertanya tanya soal mpasi. Step apa saja yang harus dilakukan dalam memasak mpasi, nilai gizinya bagaimana, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Nah dibawah ini ada panduan lengkap dari WHO, simak ya moms.

Menurut Dr. Annisa Karnady dalam memberikan MPASI menurut WHO harus meliputi hal-hal berikut:

Frekuensi pemberian makan

  • Pada awal MPASI usia 6 bulan, frekuensi makan diberikan dua kali.
  • Pada umur 6-9 bulan, frekuensi MPASI diberikan 3 kali. Berikan snack biskuit atau buah matang 1-2 kali sehari.
  • Pada umur 9-11 bulan, frekuensi MPASI diberikan 4 kali sehari. Berikan snack 1-2 kali sehari.
  • Pada umur 12-24 bulan, frekuensi makan diberikan 5 kali sehari dan juga snack tambahan.

 

Jumah makanan yang diberikan

Frekuensi makan dan jumlah makanan yang diberikan menyesuaikan kapasitas lambung bayi dan rata-rata kandungan kalori pada MPASI sektar 0,8 kcal/gram. Ukuran lambung bayi masih kecil, bayi baru lahir memiliki ukuran lambung sebesar kelereng, umur tiga hari bertambah sebesar bola bekel dan umur 1 minggu menjadi sebesar bola pingpong. Ukuran iniberangsur-angsur membesar sesuai ukuran bola tenis pada bayi umur 6-12 bulan.

  • Pada awal MPASI jumlah makanan yang diberikan sekitar 2-3 sendok makan dewasa.
  • Usia 6-9 bulan menjadi ½ cangkir
  • Usia 9-11bulan menjadi ¾ cangkir
  • Usia 12-24 menjadi 1 cangkir penuh

 

Tekstur makanan

  • Pada umur 6 bulan tekstur makanan lumat (bubur saring, pure atau makanan yang ditumbuk/dihaluskan). Pastikan makanan tidak terlalu cair sehingga gunakan sedikit saja air.
  • Usia 8 bulan sudah dapat dikenalkan dengan finger food seperti kentang rebus, ketela atau buah-buahan.
  • Umur 9-11 bulan tekstur naik menjadi makanan lembek (nasi tim, bubur tanpa saring atau makanan yang dicincang halus).
  • Umur 12 bulan bayi sudah dapat makan makanan keluarga.

 

Berikut gambaran tekstur MPASI secara bertahap:

Tekstur MPASI 6 bulan/Foto: AIMI Yogyakarta
Tekstur MPASI 6-9 bulan/ Foto : AIMI Yogyakarta
Tekstur MPASI 9-12 bulan/ Foto : AIMI Yogyakarta

Tekstur makanan ini disesuaikan dengan perkembangan oro-motoriknya. Bayi umur 5 bulan baru belajar menggerakkan sendiri rahangnya dan semkin kuat refleks hisapnya. Bayi 7 bulan dapat membersihkan sendok dengan bibirnya. Bayi saat ini bisa menggerakkan sendi rahang naik turun, gigi mulai tumbuh untuk memotong makanan. Mulai umur 8 bulan bayi mulai mampu menggerakkan lidah kesamping dan mendorong makann ke geliginya. Umur 10 bulan merupakan usia yang krisis bagi bayi karena usia ini diharapkan bayi mampu makan makanan semi padat. Umur 12 bulan sendi rahang bayi telah stabil dan mampu melakuka gerakan rotasi sehingga sudah bisa lebih canggih dalam mengunyah makanan kasar. Pada usia ini bayi siap makan makanan keluarga.

Begini cara mengolah MPASI berdasarkan usia

Panduan cara penyajian MPASI

Varietas jenis bahan makanan

Pada awal MPASI berikan satu jenis makanan terlebih dahulu, kemudian tambahkan bahan baru setiap 2-4 hari nya untuk pengenalan. Pada makanan pertama, prioitaskan yang menjadi sumber karbohidrat seperti bubur beras, bubur jagung, kentang, pisang kerok atau alpukat. Segera berikan bahan pangan sumber zat besi hewani. Anda bisa menambahkan minyak zaitun atau minyak sayur kedalam bubur untuk meningkatkan kandungan energi.

Hindari makanan dan minuman manis seperti teh, soda atau biskuit manis. Jauhkan juga gula dan garam sebelum sikecil berusia satu tahun. Susu sapi dan hewan lain juga belum boleh menjadi minuman utama bayi dibawah 12 bulan karena terkait dengan resiko perdarahan dalam saluran cerna serta menghambat penyerapan zat besi. Anda boleh memberikan daging merah, ikan dan telur pada bayi karena ginjal bayi sudah mampu berkembang dengan baik dan mampu mengeluarkan sisa metabolisme. Berikan juga air putih sebanyak 120-240 ml per hari sebagai supai cairan dan mencegah sembelit.

Pemberian makan dengan cara aktif/responsiv

MPASI bukan hanya sekedar makanan namun juga cara makan, kapan waktu makan, tepat makan dan faktor pemberi makanan sehingga dalam MPASI juga diperhatikan faktor psikolosial anak.

  • Suapi bayi dengan penuh perhatian. Dorong ia untuk mau makan tapi jangan paksa untuk makan.
  • Jika ia menolak makan maka ganti kombinasi makanan, rasa, tekstur dan metode makanan.
  • Minimalisir gangguan saat anak makan agar perhatiannya tidak mudah teralihkan.

 

Higienitas

Pada masa-masa ini bayi sangat rentan terkena diare sehingga iu harus emmastikan kebrsihan makanan, air, alat makan, proses memasan dan tangan. Cuci tangan ibu dan bayi saat mau makan atau saat memasak. Makanan bayi bisa disimpan dikulkas dalam rentang yang tidak terlalu lama. Masak dengan benar hingga makanan matang. Bubur bayi tidak disimpan dikulkas sebaiknya digunakan dalam waktu dua jam. Pastikan makanan mentah yang dimakan bayi bersih dan aman. Pisahkan makanan mentah dan matang.

Cara memasak bubur lumat:

1 sendok nasi+2 sendok air panaskan menggunakan panci kecil dengan api sedang hingga bahan tercampur jadi lembek lalu saring dengan kawat. Boleh dengan bumbu bawang dan daun salam. Air bisa diganti dengan kaldu.

 

Source : zonamama.com / Google
Author

Write A Comment

Exit mobile version