Kebanyakan dokter anak akan mengatakan, “Beri makan bayi sebanyak yang ia mau makan.” Yang sulit saat pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah memastikan apakah bayi menerima jumlah ASI yang sesuai. MPASI merupakan tahap awal yang bertujuan sebagai latihan atau pengenalan terhadap makanan padat. MPASI bukan untuk menggantikan nutrisi bayi yang didapat dari ASI atau susu formula.

Faktor Yang Mempengaruhi Porsi MPASI untuk Bayi

Porsi MPASI untuk bayi bergantung pada banyak faktor. Jangan lupa, Bun, bayi Anda seperti kita juga, ia juga punya selera sendiri. Ini akan menjadi penentu berapa banyak porsi MPASI yang ia konsumsi. Seperti orang dewasa, beberapa bayi bisa makan lebih banyak atau lebih sedikit, tergantung selera makannya.

Berikut ini beberapa hal penting yang perlu diingat tentang pemberian MPASI:

  • Bayi yang mulai menerima MPASI pada usia 4 bulan kemungkinan akan makan MPASI lebih banyak dibanding bayi yang mulai MPASI pada usia 6 bulan.
  • Bayi yang makan makanan yang dipotong-potong sebagai MPASI atau makan dengan metode baby led weaning akan makan lebih sedikit dibanding bayi yang diberi makan puree.
  • Bayi yang sakit atau tumbuh gigi kemungkinan makan lebih sedikit dibanding biasanya selama beberapa hari, lalu selera makannya tiba-tiba kembali lagi.
  • Bayi yang sibuk bereksplorasi dengan mainan atau soft book bisa jengkel atau marah ketika diletakkan di high chair dan ditawari makanan.

Pertumbuhan yang secara alami melambat yang bayi alami juga akan mempengaruhi jumlah MPASI yang ia makan. Bisa saja bayi makan lahap selama beberapa hari atau minggu, lalu tiba-tiba makannya jadi sedikit pada hari berikutnya.

Apakah Bayi Saya Makan Cukup MPASI?

Seperti yang dikatakan kebanyakan dokter anak, bayi tidak akan membiarkan dirinya kelaparan. Kebanyakan bayi yang sehat akan makan dalam jumlah yang tepat yang mereka butuhkan. Jangan menawarkan makanan ketika bayi menunjukkan tanda kalau ia ingin berhenti makan. Penting untuk memperhatikan petunjuk bayi karena pola makan bayi bisa berubah setiap hari dan bisa dipengaruhi oleh apa yang terjadi di sekitarnya. Menawarkan MPASI dengan gizi seimbang akan membantu memastikan bayi makan makanan dalam jumlah dan nutrisi yang tepat.

Berikut ini contoh jadwal pemberian MPASI (1 ounce sama dengan kira-kira 2 sendok makan):

1. Sebelum usia 4 bulan

  • Bayi sebelum usia 4 bulan tidak boleh diberi MPASI. Bayi harus bisa duduk tegak sendiri dan mengambil makanan sebelum diperkenalkan MPASI. Memperkenalkan MPASI terlalu awal berarti bayi mendapat lebih sedikit ASI dan ini menurunkan kemampuannya untuk mendapat manfaat ASI yang optimal, seperti perlindungan terhadap infeksi.
  • Yang diberikan ke bayi: ASI tiap 1 sampai 3 jam atau susu formula 18 sampai 40 ounce.

 

2. Usia 4 sampai 6 bulan

  • Bila bayi sudah bisa duduk sendiri dan masih terlihat lapar setelah menyusu, kemungkinan ini berarti ia siap untuk menerima MPASI. Kepala bayi sudah tegak, mulut mendekati sendok, dan menggerakkan makanan ke belakang mulut.
  • WHO merekomendasikan pemberian MPASI usia 6 bulan. Tapi ada dokter yang menyarankan pemberian MPASI saat anak usia 4 bulan karena berbagai faktor.
  • Yang diberikan ke bayi: ASI atau susu formula dan 1 sampai 3 sendok makan MPASI untuk 1 atau 2 kali makan.
  • MPASI bisa berupa sereal beras, buah seperti alpukat, apel, pisang, pir, buncis, dan ketela.

 

3. Usia 6 sampai 8 bulan

  • Susu formula dan atau ASI masih penting pada usia ini. Bayi pada usia ini mungkin baru memulai MPASI sehingga baru menerapkan aturan untuk usia 4 sampai 6 bulan di atas. Beberapa bayi sudah makan hingga 8 ounce MPASI untuk 2 sampai 3 kali makan dalam sehari.
  • Yang diberikan ke bayi: ASI atau susu formula dan MPASI untuk 2 sampai 3 kali makan per hari.
  • MPASI berupa sereal beras. Buah seperti alpukat, apel, pisang, mangga, pir. Sayuran seperti wortel, labu, ketela, buncis, timun. Protein seperti ayam dan tahu.

 

4. Usia  8 sampai 10 bulan

  • Kebanyakan bayi makan 3 kali sehari pada tahap ini, termasuk buah, sayuran dan daging atau sumber protein seperti telur. Perhatikan petunjuk bayi karena pola makannya akan berubah setiap hari dan bisa dipengaruhi oleh yang terjadi di sekitarnya. Bayi akan makan dalam jumlah yang tepat untuknya.
  • Yang diberikan ke bayi: ASI atau susu formula dan MPASI sebanyak tiga kali sehari.
  • MPASI berupa nasi serta buah seperti alpukat, apel, pisang, kurma, anggur, kiwi, mangga, pepaya, pir, labu. Sayur seperti brokoli, asparagus, wortel, bunga kol, terong, buncis, jamur, ketela, timun. Protein dari daging sapi, ayam, kuning telur, ikan, dan tahu.

 

5. Usia 10 sampai 12 bulan

  • Biasanya bayi sudah makan 3 kali sehari pada usia ini.
  • Yang diberikan ke bayi: Asi atau susu formula dan MPASI tiga kali sehari.
  • MPASI: Sereal jenis apa saja. Buah seperti jeruk. Sayur seperti jagung, timun, bayam, tomat. Protein dari telur utuh dan ikan.

Anda bisa mulai kombinasikan makanan bayi setelah ia mulai makan beberapa jenis buah tanpa reaksi alergi. Bila saat ini Anda memperkenalkan buah jeruk, perhatikan reaksi pada keasamannya.

Bunda, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan Anda tidak berlebihan memberi MPASI:

Tanda bayi masih ingin makan:

  • Membuka mulut
  • Mendekat ke sendok
  • Menggapai makanan atau mencoba memasukkannya ke mulut.

 

Tanda bayi merasa kenyang:

  • Menutup mulut ketika sendok mendekat
  • Mengeluarkan makanan yang diberikan
  • Berpaling ketika sendok mendekat

 

Bayi yang sehat dan makannya baik akan buang air kecil teratur serta 1 atau 2 kali buang air besar setiap hari. Pastikan Anda teratur memeriksakan bayi agar dokter bisa memastikan pertumbuhannya baik.

Selalu konsultasikan ke dokter bila Anda tidak yakin tentang jumlah MPASI yang diberikan ke bayi. Dokter bisa membantu mengatur rutinitas pemberian MPASI dan mengurangi kekhawatiran Anda. Juga konsultasikan tentang memperkenalkan MPASI ke bayi dan diskusikan secara spesifik makanan yang memiliki resiko alergi untuk bayi.

Berapa Kali Sehari Bayi Makan MPASI?

  • Awalnya bayi akan makan MPASI hanya satu kali dalam sehari. Di usia sekitar 6 hingga 7 bulan, normalnya ia akan makan dua kali dalam sehari. Mulai usia 8 hingga 9 bulan, bayi makan sebanyak 3 kali sehari.
  • Ketika bayi menginjak usia 8 hingga 10 bulan, lanjutkan memperbanyak rasa pada makanan si kecil. Anda bisa bereksperimen dengan aneka bumbu dan kombinasi rasa. Misalnya Anda bisa tawarkan kari ayam.
  • Di usia 10 bulan bayi akan punya selera makan yang bervariasi. Beberapa hari Anda merasa makannya sangat banyak dan hari selanjutnya ia malah susah makan. Karena Anda kemungkinan menawarkan lebih banyak finger food, jumlah makanan yang ia makan jadi terlihat lebih sedikit.

 

Ingat Bunda, ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak diberikan ke bayi. Madu, misalnya, bisa menyebabkan botulisme pada bayi usia kurang dari 1 tahun. Dan bayi perlu menunggu hingga 1 tahun sebelum minum susu sapi atau susu kedelai.

 

Source : ibupedia.com / Google

Author

Write A Comment

%d bloggers like this: